Dewasa ini internet menjadi salah
satu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan manusia. Eksistensi teknologi
ini telah memberikan pengaruh besar untuk setiap aspek kehidupan, misalnya
perusahaan, kalangan bisnis, pengusaha, hingga pendidikan. Dari segi pendidikan
internet dapat membantu mempercepat perkembangan pendidikan, pendidikan lebih
maju dan berkualitas.
Selain dari dampak positif,
internet juga berdampak negatif bagi para pelajar. Mencoba untuk melontarkan
sebuah wacana dan berbagai fakta tentang sebuah persoalan baru di kota-kota
besar yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun masih berupa gejala
awal, namun apabila tidak segera diatasi tentu akan berkembang menjadi
“penyakit kronis” yang makin sulit untuk diatasi. saat ini telah terjadi
pergeseran profil pengguna internet dan juga pergeseran orientasi
pemanfaatannya. Pengguna internet terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP
diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga
(kecuali di warnet yang berdekatan dengan kampus). Ada gejala menarik yaitu
mulai maraknya pelajar SD bermain internet dan sudah “berani” nongol diwarung
internet. Para orang tua tentu saat ini harus “rela” merogoh kocek lebih banyak
untuk memenuhi keinginan anak-anaknya untuk bermain internet baik dirumah
ataupun di warnet. Harapan orang tua tentulah ingin agar si-anak tidak
ketinggalan jaman dan dengan ber-main internet si-anak bisa bertambah pintar.
Namun benarkah demikian ?

Sebagai bagian dari Teknologi Informasi, internet
memang ibarat pisau bermata dua. Disatu sisi, teknologi ini bisa bermanfaat
apabila digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat, seperti:
mencari bahan-bahan pelajaran sekolah, diskusi mata pelajaran, mencari program
beasiswa, konsultasi dengan pakar, belajar jarak jauh, dan mencari
metode-metode pengajaran berbasis multimedia. Namun sayangnya penggunaan
internet justru malah bergeser kepada hal-hal yang negatif dan ini harus
menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat. Karena bagaimanapun kita tetap
membutuhkan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi yang bersifat
global, namun disisi lain kitapun juga harus siap untuk melakukan antisipasi
untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya. Dan inilah persoalan bersama kita.
Mumpung semua ini masih berbentuk gejala,
alangkah baiknya pemerintah, DPRD, dunia pendidikan, pengamat “IT” dan para
pengamat sosial kemasyarakatan duduk bersama untuk membahas dan mencari solusi
untuk mengatasinya. “Virus” yang membuat mereka “kecanduan” dan “virus” yang
bisa menjebak mereka kedalam sebuah permasalahan. Yang paling penting adalah
bagaimana kita mengemas teknologi ini agar mempunyai muatan pendidikan namun tetap
menarik untuk dikunjungi oleh para pelajar sebagai pengguna internet (netter)
mayoritas pada saat ini. Namun tetap semua akan dikembalikan lagi kepada para
netter, karena dampak positif maupun negatif dari internet bergantung dari niat
pemakainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar